Minggu, 26 November 2017

cerita

Nama  : Kuratul ainia
Prodi   : PGSD/IV B             
Kupu-Kupu Kecil Yang Sombong
 Pada pagi hari ketika bangun dari tidur, ada seekor kupu-kupu kecil badannya yang sangat mungil dan lucu. Sepanjang sayapnya yang berwarna kelabu bergaris-garis biru. Sayapnya bercorak titik-titik berwarna kuning emas yang kemilau dihiasi totol-totol hitam kecil. Karena keindahan sayapnya, kupu-kupu kecil itu lalu menjadi sombong. Kupu-kupu itu suka membanggakan dirinya dan mencacimaki binatang-binatang yang lain.
Pada hari itu kupu-kupu bertemu dengan seekor kumbang yang berwarna hitam dan seekor katak. Kupu-kupu kecil itu mengejek si kumbang hitam tersebut. Dan dengan sikap sombongnya, kupu-kupu mendekati si kumbang dengan perkataan yang sinis.
“Tubuhmu jelek, hitam pekat sekali seperti arang” kata kupu-kupu.
Dan setelah itu, kupu-kupu melihat seekor katak yang sedang berjemur di pinggiran sungai, kupu-kupu juga mengejek si katak itu. 
“Hey katak….punggungmu sangat menjijikkan dan lihatlah mulutmu juga sangat lebar sekali” kata kupu-kupu.
Pada malam hari, kupu-kupu kecil itu melihat sinar yang berkedip-kedip memancar dari tubuh seekor binatang kecil. Ternyata binatang kecil itu adalah kunang-kunang. Kupu-kupu memandangi kunang-kunang dengan perasaan yang begitu kagum dan sempurna karna dia memiliki pancaran sinar terang di tubuhny. Kupu-kupu kecil itu juga ingin memiliki cahaya seperti kunang-kunang. Kupu-kupu kecil tersebut juga ingin tubuhnya menjadi lebih indah dengan cahaya itu.
 “Hai kunang-kunang, dari mana kamu mendapatkan pancaran sinar itu?” tanya kupu-kupu kepada kunang-kunang.
“Aku sejak lahir sudah di takdirkan seperti ini.Tetapi setahuku ada benda lain yang bisa bersinar yaitu, api” jawab kunang-kunang.
“Dimana api itu berada?” tanya kupu-kupu kepada kunang-kunang.
“Dirumah manusia pada malam hari” jawab kunang-kunang.
Lalu kupu-kupu kecil sangat senang mendengar penjelasan dari kunang-kunang. Kupu-kupu kecil itu segera terbang menuju ke rumah manusia di sekitar persawahan. Akhirnya kupu-kupu kecil itu berhasil masuk melalui angin di atas jendela rumah itu. Kupu-kupu kecil langsung terpesona dan tertarik saat melihat api yang menyala di sebuah pelita kecil. Pelita yaitu lampu sederhana yang menggunakan minyak tanah. Api itu terus memancarkan sinarnya yang menerangi seluruh ruangan.
Dengan penuh gembira dan semangat, kupu-kupu kecil mendekati dengan pelan-pelan pelita kecil itu dan menyambar apinya. Kupu-kupu kecil itu ingin mengambil sedikit api untuk ditempelkan ke seluruh tubuhnya agar tubuh kupu-kupu kecil itu bisa memiliki badan yang memancarkan sinar. Tetapi sungguh malang nasib kupu-kupu kecil itu, ternyata api itu menyambar sayapnya.
 “Awwwww panas-panas” teriak kupu-kupu yang merasa kesakitan dan terbang menjauh.
Sayapnya yang indah lalu terbakar hangus dan tidak seperti di awal lagi. Kupu-kupu kecil menyesal karena tak puas dengan keindahan yang telah dimiliki saat ini. Dan sekarang pun kupu-kupu tidak bisa lagi membanggakan atau menyombongkan dirinya.
Kupu-kupu kecil itu sedih dan menangis atas apa yang telah dilakukannya, tubuhnya tidak seindah dulu lagi. Kupu-kupu kecil itu menyesal sudah mengejek binatang-binatang yang lain, yaitu binatang kumbang dan katak. Keesokan harinya kupu-kupu kecil itu menemui binatang kumbang dan katak, lalu kupu-kupu kecil itu meminta maaf kepada kumbang dan katak atas apa yang telah dilakukannya. Kumbang dan katak pun memaafkan kesalahan atas kupu-kupu kecil yang sudah meledeknya. Akhir cerita kupu-kupu kecil itu bergembira dan dapat bermain dengan binatang yang lainnya dan tidak ada kata lagi menyombongkan dirinya. Dimata binatang-binatang yang lain merasa sama dan mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing.

Pesan Moral :

Janganlah menyombongkan diri dan menghina orang lain, karena semua yang kita punya adalah milik sang pencipta yaitu Allah SWT. Bersyukurlah dengan apa yang kita miliki sekarang. Percayalah Allah SWT selalu memberikan yang terbaik untuk kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar